Monitoring jaringan merupakan alat yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengukur performa jaringan yang anda miliki. Pada umumnya alat monitoring jaringan digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang selalu mengandalkan jaringan untuk kelancaran bisnisnya. Dalam monitoring jaringan dibagi menjadi dua metode yaitu aktif dan pasif monitoring. Apa perbedaan antara aktif monitoring jaringan dan pasif monitoring jaringan? Manakah dari keduanya yang harus anda gunakan? Mari simak penjelasan mengenai keduanya berikut ini.

Active monitoring

Active monitoring yang juga disebut sebagai synthetic monitoring, bekerja dengan mendorong uji lalu lintas ke lingkungan dan kemudian mengukur bagaimana lalu lintas itu melewati jaringan. Menurut Daniel Hein, active network monitoring mensimulasikan perilaku pengguna untuk menentukan potensi kinerja jaringan. Active performance monitor tidak memeriksa pengguna dan data aktual, tetapi sebaliknya meniru bagaimana perilaku pengguna nyata (real user) di jaringan. Persaingan ini terjadi secara real-time pada interval yang ditetapkan, artinya monitor Anda akan selalu menganalisis data kinerja yang disimulasikan.

Daniel juga berpendapat bahwa aktif monitoring mengambil pendekatan proaktif untuk pemecahan masalah jaringan dengan menyoroti area masalah potensial sebelum mempengaruhi pengguna akhir (end-user). Sebagian besar aktif monitoring dapat dikonfigurasikan yang memungkinkan anda untuk dapat menargetkan area spesifik jaringan untuk diawasi. Sehingga anda dapat menghentikan kemacetan sebelum mempengaruhi end user yang terjadi akibat adanya koneksi baru yang mempengaruhi kinerja jaringan.

Keuntungan menggunakan aktif monitoring adalah kemampuannya untuk mempertahankan visibilitas lengkap ke dalam jaringan anda. Dalam artikel lainnya yang ditulis Jacques, aktif monitoring lebih resource-intensive daripada pasif monitoring, tetapi menghasilkan statistic harian spesifik tentang fungsi jaringan tertentu, dan menempatkan lingkungan jaringan ke dalam konteks yang lebih besar. Namun aktif monitoring tidak selalu memberikan 100% kinerja jaringan yang akurat karena monitoring nya didasarkan pada data prediktif.

Passive monitoring

Passive monitoring menganalisis lalu lintas yang ada selama periode waktu dan melaporkan hasilnya. Daniel berpendapat bahwa passive monitoring tidak menyuntikkan data uji ke jaringan untuk meniru perilaku pengguna seperti aktif monitoring. Sebagai gantinya, ia menarik data pengguna nyata dari titik-titik tertentu di jaringan. Tidak hanya itu, pasif monitoring dapat menghasilkan dan mengumpulkan data kinerja dalam jumlah besar karena tidak seperti aktif monitoring. Pasif monitoring mengumpulkan data pengguna actual yang kemudian akan memberi tahu atau mengingatkan anda mengenai masalah yang harus segera diatasi.

Jacques dalam artikelnya, pasif monitoring lebih sedikit menuntut pada sumber daya jaringan, dan berguna untuk membuat pengukuran jangka panjang mengenai jaringan secara umum. Ini sangat berguna sebagai alat untuk mengumpulkan data jaringan historis dan membuat analisis prediktif lebih mudah. Sama seperti Netmonk, penyedia aplikasi monitoring jaringan Indonesia yang termasuk ke dalam pasif monitoring.

Kesimpulan

Aktif monitoring dan pasif monitoring tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing seperti yang telah disebutkan di atas. Lalu manakah yang seharusnya anda gunakan? Jawabannya cukup sederhana. Beberapa Network performance monitoring hanya menyediakan aktif atau pasif monitoring saja. Akan tetapi jangan jadikan hal tersebut sebagai batasan anda karena sah-sah saja apabila anda menggunakan monitoring dengan kombinasi keduanya. Hal tersebut merupakan cara terbaik untuk monitoring dan memodifikasi jaringan yang anda miliki.

Referensi :

https://www.solutionsreview.com/network-monitoring/active-monitoring-and-passive-monitoring-whats-the-difference/

https://www.irisns.com/active-vs-passive-network-monitoring-an-infographic/